MEDAN DA’WAH ITU BERNAMA AMBARUKMO (By Guzee)

22 Agustus 2009 ·

(Sebuah Refleksi Kegiatan Da’wah di Masyarakat)

Titik tolak untuk menyatukan barisan da’wah yang mampu mencapai tujuan adalah dengan tersedianya individu yang mengetahui tujuan, sekaligus cara-cara mencapai secara jelas, juga kemampuan menyesuaikan diri dengan barisan.
(Sa’is Hawwa : Fi afaqit Ta’alim)

Saudaraku, semoga Allah meridhoimu.
Konsekuensi dari keridhoan kita menjadikan Allah SWT sebagai Rabb, memilih Islam sebagai jalan hidup serta Nabi Muhammad SAW sebagai idola dan suri tauladan adalah berupaya semaksimal mungkin, sekuat tenaga dan segenap kemampuan yang ada untuk melaksanakan apa yang diperintahkan sekalipun didalam perintah tersebut terdapat kebencian, rasa berat hati dan ketidaksenangan kita, dan menjauhi segala yang dilarang-Nya sekalipun didalam larangan tersebut masih berkumpul hobby, kegemaran, selera dan kecendrungan kita.

Kombinasi yang cantik dari perpaduan dua anjuran diatas akan melahirkan prestasi dan predikat taqwa dalam setiap diri yang melaksanakannya. Gelar yang menjadi tujuan dari setiap ibadah yang ditetapkan-Nya, muara berlabuhnya setiap amal yang tercipta dari dalamnya lautan mahabbah yang terpatri dilubuk hati yang paling dalam, yang hanya mampu dirasakan oleh hati yang bening dan sentuhan lembut keimanan yang murni sebening kaca sehalus sutra.

Saudaraku, semoga Allah meninggikan izzahmu.
Rasulullah Muhammad SAW telah lama meninggalkan kita. Menanti dengan kerinduan mendalam akan generasi yang melanjutkan risalah. Da’wah sebagai warisan suci yang ditinggalkannya adalah sebaik-baik pekerjaan dan profesi yang pernah ada. Bahkan Allah mengomentari hal ini dalam banyak ayat dalam Al Qur’an bahwa siapa lagi yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru di jalan Allah dan mereka mengerjakan amal sholeh serta memproklamirkan dirinya dengan perkataan yang penuh kebanggaan, saksikanlah bahwa sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri.

Saudaraku, semoga Allah mengikhlaskan niatmu.
Berkat taufik dan hidayah Allah SWT, terbesutlah suatu keinginan yang terpendam dan kehendak yang kuat untuk menyatukan benih-benih potensial da’wah mahasiswa guna aktivitas dalam lingkup masyarakat (baca : Ambarukmo) yang masih berada dalam lingkungan kost-kostan untuk segera menata batu bata istimewa yang masih tersebar tersebut menjadi suatu barisan yang teratur laksana sebuah bangunan yang kokoh, yang dengannya kasih sayang dan rahmat-Nya menghampiri orang-orang yang ikhlas berjuang di jalan-Nya.

Saudaraku, semoga Allah meneguhkan komitmenmu.
Adalah suatu anugrah terindah yang pernah kita raih ketika kemudian terbentuklah generasi yang dirindukan bernama EL-NUDHA (Generasi Muda Musholla Nurul Huda Ambarukmo), sebuah wajilah dan niatan suci yang terlahir dari rahim kesadaran akan pentingnya menyatukan potensi dan bakat yang ada guna melahirkan karya dan hasil yang lebih baik untuk da’wah lingkup masyarakat, yang disadari tlah terseret oleh arus modernitas dan globalisasi. Sebuah keresahan dan pemahaman akan kalimat hikmah yang mengajarkan keunggulan dari kekurangan-kekurangan dalam kebersamaan dibanding kelebihan-kelebihan dalam kesendirian (baca: infirodi)

Saudaraku, semoga Allah memantapkan cintamu.
Sejak saat kita berikrar, mulai detik itui pula azzam kita tertancap kokoh. Dengan segala kesungguhan dan penuh kesadaran untuk menjadikan wajihah ini sebagai lahan amal dan kontribusi da’wah di lingkungan sekitar kita, sebagai perwujudan dari komitmen dan bukti semangat da’wah kita yang berpadu dengan gelora jiwa muda kita. Bersatu dan berpadu membentuk irama dan getar-getar kerinduan akan terbitnya cahaya kemenangan (baca: Ambarukmo madani), akan terciptanya suasana yang merasakan indahnya kebersamaan, yang semakin lama sulit membendung lagi terungkapnya kalimat ”bahagianya hati dan indahnya hidup dalam pangkuan da’wah”


Saudaraku, semoga Allah menajamkan bashirahmu.
Kita luangkan waktu, korbankan agenda, kalahkan kemalasan, tepiskan keraguan, hilangkan ”virus kesombongan” dan segala gejolak hawa nafsu, guna menghadiri setiap syuro’ yang tlah kita sepakati. Dengan segenap keberanian, kita halau rintangan, patahkan penghalang, singkirkan aral yang melintang, tepiskan hambatan, tinggalkan rumah, kost dan kontrakan kita menuju lokasi dan tempat yang kita sepakati untuk pertemuan atau kajian ataupun agenda-agenda da’wah yang lain guna mematangkan bekal-bekal kita sebagai aktivis da’wah dalam rangka menambah kesiapan kita sebelum terjun ke medan da’wah sesungguhnya. Semoga, kita melakukan kesemua itu semata-mata mengharapkan keridhoan Ilahi Rabbi.

Saudaraku, semoga Allah meneguhkanmu dijalan-Nya.
Jalan ini jalan panjang, jauh melebihi panjangnya usia yang telah digariskan Allah atas setiap kita. Oleh karena itu, yang senantiasa sejak awal kita persiapkan adalah keikhlasan yang dengannya menjadikan setiap detik kita bermakna, kesabaran yang bersamanya kita tegar meniti jalan da’wah ini, kesungguhan yang dengannya kemalasan akan tertinggal jauh dan sulit untuk mengejar setiap langkah yang kita ayunkan. Mari luruskan niat, rapatkan barisan.

Saudaraku, semoga kita bertemu dan berpisah karena-Nya.
Mari kita mendidik seluruh potensial diri yang tlah dititipkan Allah dengan tarbiyah dzatiyah. Mentarbiyah ruhiyah kita agar senantiasa sebening kaca sehingga mudah menangkap berkas sinar hidayah-Nya dan memancar terang menerangi kegelapan, mentarbiyah fikriyah kita agar menjadi penjelas bagi segala keburaman serta mentarbiyah jasadiyah kita agar senantiasa bugar ketika yang lain berhenti karena keletihan.

Wallahu’ alam bisshowab.

Anonim mengatakan...

Thanks Guzzz,,,
Tulisan yg Top Markotop,
semoga sisi tulisannya bermanfaat dan jadi renungan para aktivis MNH...
Makin MNH Makin OK aja.... :-

Sekretariat MNH

Sekretariat: Ambarukmo Blok III RT 10/04 Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281'; contact: elnudha@yahoo.com

Motto Crew MNH

Hanyalah yg memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yg beriman kepada Allah dan hari kemudian.....maka merekalah orang-orang yg diharapkan termasuk golongan orang-orang yg mendapat petunjuk (at-Taubah 18)

MNH Sekarang

MNH Sekarang

MNH Tempo Doeloe

MNH Tempo Doeloe

Buku Tamu